13.7.10

Kualitas Tembakau di Bojonegoro Jatim membaik

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, mengatakan, kualitas tanaman tembakau virginia voor oosgt (VO) hasil panen musim tanam tahun ini, membaik. “Membaiknya kualitas tanaman tembakau virginia VO di Bojonegoro, tidak hanya tembakau yang bermitra dengan pabrikan, namun juga tembakau yang ditanam petani secara swadaya,” kata Bupati Bojonegoro, Suyoto, Senin (12/10).
Suyoto mengakui, pihaknya sudah melakukan evaluasi tembakau virginia VO di Bojonegoro, setelah panen mendekati rampung pekan lalu. Dari hasil evaluasi disimpulkan, dari segi kualitas produksi tanaman tembakau musim panen tahun ini membaik.

Ini bisa dilihat dari harga di tingkat petani, tertinggi mencapai Rp 25.000 per kilogram rajangan kering. Meningkat dibandingkan tahun lalu, harga tertinggi Rp 16.000 per kilogram. Sementara itu, tembakau hang atau flue cured, yang merupakan petikan daun bawah Rp 8.000 per kilogram. Meningkat dibanding harga tahun lalu, Rp 5.500 per kilogram.
Dari segi `rendemen` produksi panenan tembakau tahun ini, meningkat. Setiap kuintal bisa menghasilkan sekitar 22 kilogram tembakau rajangan, yang biasanya hanya 17 kilogram. “Intervensi yang dilakukan pemkab, hingga kini baru bibit tembakau virginia VO jenis T 45 yang diberikan secara gratis, kepada para petani,” katanya. Kepala Dinas Perhutanan dan Perkebunan Bojonegoro Subowo mengatakan, pada musim tanam 2010 sudah dipersiapkan bibit tembakau virginia VO jenis T 45, sebanyak 150 kilogram. Ini bisa mencukupi untuk areal tanaman tembakau seluas 15.000 hektar.
“Disamping bibit, para petani juga menerima bantuan pupuk,” katanya menambahkan. Baik Suyoto maupun Subowo, belum bisa memastikan kapan pamor tembakau virginia VO di Bojonegoro kembali berjaya, bisa menjadi primadona para petani, termasuk pabrikan. “Yang jelas dibutuhkan waktu,” kata Suyoto. Ia mengatakan, di era orde baru dengan eksploitasi tanah pertanian, mempengaruhi komposisi unsur hara di dalam tanam. Unsur hara tanah di Bojonegoro, yang sementara ini hanya tinggal tiga perlu ditingkatkan. Dan pemanfaatan pupuk kimia secara bertahap, harus dihilangkan.
“Pemecahannya para petani harus mulai memanfaatkan pupuk organik, sebagai obat tanah untuk meningkatkan unsur hara. Dengan begitu, bisa menghilangkan kandungan khlor di dalam tanah, yang bisa mempengaruhi kualitas tanaman tembakau,” katanya. Dari data pada Dinas Perhutanan dan Perkebunan Bojonegoro, pada musim tanam tahun ini, areal tanaman tembakau Virginia VO tertanam seluas 9.127 hektar. Bersama dengan 132 kelompok tani serta jumlah petani 6.689 jiwa, yang tersebar di puluhan desa pada 12 kecamatan di Bojonegoro. Sedangkan tanaman tembakau Jawa seluas 804 hektar, ditanam 14 kelompok tani dengan jumlah 276 petani di Kecamatan Gondang, Bubulan, Temayang, Sugihwaras, Balen, Sukosewu, Ngasem dan Malo.(Ant/*)
http://www.metrotvnews.com

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mau nonton TV online,silahkan menuju halaman depan.