”Mayoritas warga hanya dapat menggunakan penerangan dari minyak tanah,” kata Adi kepada wartawan koran ini.
Kalau ada penerangan listrik di empat desa itu, lanjut dia, dilakukan dengan cara mbantol (ambil jaringan) dari desa tetangga. Karena itu, Adi berharap tahun ini program listrik masuk desa menjangkau empat desa tersebut.
Berdasarkan informasi yang dia terima, usulan yang pernah dia sampaikan telah diakomodasi Pemkab Bojonegoro. Yakni, untuk mendapat bantuan penerangan yang dianggarkan melalui APBD tahun ini. Dia memperkirakan pemasangan infrastrukur sudah dimulai Oktober ini.
”Sebab, pemkab telah menyiapkan dana Rp 600 juta untuk pemasangan infrastruktur listrik di empat desa tersebut,” katanya.
Jika hal itu terwujud, Adi berharap aksi mbantol listrik dari desa tetangga dapat dihapus. Sebab, selain dapat membahayakan keselamatan warga, tindakan seperti itu tak seizin PLN, sehingga tergolong sebagai tindakan ilegal.
”Jika harus iuran untuk memasang gardu sendiri rasanya tidak mungkin. Sebab, untuk 1 gardu saja diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp 5 miliar,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mau nonton TV online,silahkan menuju halaman depan.